28 Jan 2015

Untukmu yang Merasakan


Nak, menggapai cita-cita itu bukanlah semacam memetik bunga di waktu semi yang bisa dengan mudah kalian nikmati keindahannya. Bukan pula sesulit yang kalian bayangkan. Masa depan yang oleh orang lain mereka jadikan seperti merengkuh langit, jadikanlah oleh kalian seperti merengkuh langit-langit. Menuju kesana memang agak sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin. Kalian cukup perlu mengambil pijakan, dan raihlah langit-langit itu. Mudah, sedikitlah berusaha. 


Anakku, ustadz akan ajarkan ilmu buah kelapa. Sungguh betapa bermanfaatnya dia bagi kita. Buah kelapa, saat dia masih bergantung di atas pohon dia harus DIPOTONG, kemudian dia JATUH. Setelah itu diambil, kemudian DIBELAH, setelah itu DIPARUT dan DIPERAH sari patinya. Sungguh kasihan buah kelapa. Namun apakah itu semua menjadikannya tidak bermanfaat? Tentu tidak. Apa jadinya kalau masakan kita tanpa santan? Hambar.


Terkadang memang kita jenuh dengan rutinitas. Tak jarang kita berkata “aku lelah”. Tapi tahukah kalian bahwa seseorang yang “lillah” tak akan mudah mengatakan lelah. Istiqomahlah, dan kalian akan menikmati proses. Janganlah tertekan oleh hasil yang ditargetkan. Melainkan, jadikan itu motivasi. Periksa kembali hati kalian, untuk siapa semua ini kalian lakukan?


Ustadz mengingatkan, bahwa bukanlah penderitaan yang kalian alami. Namun perjuangan yang perlu kalian tekuni. Memang begitulah kehidupan. Hidup yang kalian alami pastilah tak semulus jalan tol. Semua ujian harus dialami. Ujian kehidupan sejatinya bukanlah masalah. Yang jadi masalah adalah jika kalian salah menyikapinya. Betapa banyak kisah orang-orang sukses yang diawali dengan penderitaan dan kesulitan. Bahkan tak ada satupun orang sukses di dunia ini yang kehidupannya tak diawali dengan kesulitan.


Saling bekerja samalah. Salinglah memotivasi dan mengingatkan. Katakan kepada teman seperjuanganmu “kamu bisa!”. Pada akhirnya hanya kepada Allah lah segala ikhtiar kita dikembalikan. Yang Lillah tak akan pernah mengatakan lelah.

Tetaplah bersama, karena saudara itu tak selalu lahir dari rahim ibumu.



Untukmu anak-anakku,

Taipei, 29 Januari 2015



0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India