4 Jun 2014

Antara Sang Kaya dan Si Miskin

Apa perbedaan antara orang yang paling kaya di dunia dengan orang yang paling miskin di dunia (terkait dengan jatah rezeki makanannya) ?
Orang yang paling miskin di dunia mungkin makan roti atau nasi saja tanpa adanya lauk daging.
Sementara orang yang paling kaya makan roti atau nasi lengkap dengan lauk dagingnya.
Tetapi terkadang orang miskin yang tidak makan daging itu bisa menikmati setiap suapan makanan yang ia masukkan ke dalam perutnya. Kemudian setelah makan ia berdoa : Alhamdulillahii ladzi ah’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa minal muslimin (Segala puji bagi Allah, yang memberikan makan kami , dan telah memberi minum kami, dan telah menjadikan kami termasuk golongan orang orang Islam.
Sementara orang yang paling kaya tadi, belum tentu bisa menikmati lezatnya semua  makanan yang disajikan. Oleh dokter dia dilarang makan yang berlemak seperti daging, mentega, manis manisan dan berbagai makanan jenis yang lain, oleh karena dia terserang banyak penyakit. Allah mencegahnya dan membatasi dari berbagai macam kenikmatan.
Jadi menikmati  lezatnya rezeki Allah itu bukan dilihat dari jenis dan banyaknya makanannya, tapi lihatlah seberapa nilai derajat keberkahan dari Allah dalam rezeki itu, walau dengan batasan kadar yang berbeda. 

– Syaikh Abdullah Azzam -

Jangan Layani Perdebatan Tanpa Batas

Sebagian pemuda cenderung menyukai perdebatan dan berlarut larut dalam diskusi, hanya karena ingin dikagumi dan ingin mengalahkan pihak lain., atau karena sesuatu yang lain. Menghadapi orang seperti ini, seorang dai harus dapat menyimpulkan pembicaraan bila telah tampak jelas mana “benang putih” dan mana pula “benang hitam” nya , sebab, perdebatan yang tidak menghasilkan kesepakatan dan tanpa kata akhir justru dapat menumbuhkan kebencian dalam jiwa, mengotori dan menutupinya, serta merusak rasa cinta kasih. Selain itu ia hanya akan menguras potensi tanpa faedah, bahkan tidak menyumbangkan kebaikan apa pun bagi dakwah itu sendiri.
Perlu dipahami, sasaran dakwah bukan hanya pada akal, sebab ditengah umat ini terdapat jutaan orang beriman yang awam namun mudah tersentuh hatinya. Karena itu, melayani orang yang suka berdebat tanpa batas adalah kesia-siaan belaka dan membuang buang waktu, padahal waktu adalah kehidupan itu sendiri. 
– Abbas Asissiy-

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India