26 Des 2013

Kesalahan - Kesalahan yang Harusnya Tak Dilakukan pada Usia 20 Tahunan

Usia 20 Tahunan adalah usia transisi paling penting dalam hidup kita. Perpindahan gejolak dari era sekolahan ke era karir, menuntut  kita untuk cepat beradaptasi dengan perubahan yang ada. Keputusan yang kita ambil saat ini – diusia 20 tahunan – tidak hanya berpengaruh untuk jangka panjang saja, tapi juga untuk masa depan kita jauh kedepan.
Apakah anda ingin membuat usia 20 tahunan anda menjadi usia monumental untuk membuat sebuah perubahan dalam hidup anda? Ataukah anda ingin bersenang senang dan membiarkannya berlalu begitu saja? Apapun pilihannya, semua tergantung anda.
Tapi satu yang pasti, usia 20 tahunan adalah usia yang sangat krusial, setiap rencana yang anda tulis, setiap keputusan yang anda buat dan setiap langkah yang anda pilih, akan berpengaruh jauh ke masa depan anda.
Berikut ini hal-hal yang seharusnya tidak anda lakukan ketika berusia 20 Tahunan.
1.    Bekerja Hanya untuk Uang, Bukan Membangun Impian
Jangan pernah mencari kenyamanan anda ketika masih muda. Masa muda harusnya anda gunakan untuk mencari tantangan sebanyak mungkin, membangun road map menuju cita cita yang anda impikan.
Terkadang pekerjaan dengan tawaran gaji yang cukup besar menghampiri, tapi permasalahannya adalah apakah anda benar benar menikmati pekerjaan yang akan anda geluti itu?
Sebagai contoh jika anda seorang sarjana seni, apakah anda akan menerima pekerjaan sebagai seorang akuntan dengan gaji yang besar? Padahal jelas-jelas bahwa dunia akuntansi bukanlah dunia anda.
Ok, mungkin di hari ini pekerjaan sebagai seorang seniman masih tidak menghasilkan apa-apa, dan pekerjaan sebagai akuntan dapat langsung mendatangkan pendapatan bulanan, tapi apakah anda yang seorang seniman mampu membohongi diri selamanya dengan bekerja sebagai seorang akuntan?
Jika John Lennon memutuskan untuk bekerja di pabrik daripada terus-menerus bermain musik tanpa di bayar di awal karirnya, akankah The Beatles ada saat ini?
Kembali lagi, semua ini masalah proses. Nikmatilah prosesnya.
2.    Tergesa-Gesa Dalam Jatuh Cinta
Mungkin bagi anda yang baru saja lulus dari dunia kampus, pasti mulai berinisiatif bahwa inilah saatnya mencari tambatan hati yang tepat untuk menjalin rumah tangga bersama. Toh orang tua anda pun juga mendukung langkah anda ini. Apalagi jika undangan sweet seven teen telah lama berganti menjadi undangan pernikahan dari beberapa kolega dekat kita.
Permasalahannya apakah anda akan langsung mengumbar cinta anda begitu bebas dari dunia perkuliahan dan mulai meniti jenjang karir?
Alih-alih fokus mengejar tambatan hati yang tepat, lebih baik kita fokus untuk memperbaiki kualitas diri.
Percayalah, lelaki yang baik akan selalu diperuntukkan untuk wanita yang baik pula.
3.    Tetap Kekanak-Kanakan
Diusia peralihan awal 20 tahunan, sering kali kita masih terlihat “kekanakan” dihadapan rekan kerja kita yang lebih tua. Kita masih sering becanda tidak pada tepatnya hingga masih mengedepankan ego daripada professionalitas.
Being child like is good, seperti halnya anak kecil yang selalu ingin belajar banyak hal dan kreatif. But being childish? NO! Bukan sebuah kebanggan lagi di usia anda jika apa-apa masih minta sama orang tua.
Real man use three pedals??? NO!
Real man pakai mobil yang dia beli dengan keringatnya sendiri.
4.    Family  Comes Second
Kita tahu bahwa di usia 20 tahunan adalah usia dimana kita sedang semangat-semangatnya mengejar karir kita. Tapi ingat, jangan pernah lupakan bahwa dibalik kesuksesan anda selalu ada keluarga yang mendukung. Jangan pernah menomor duakan mereka. Anggaplah kehidupan keluarga anda saat inilah adalah sebagai ajang latihan sebelum anda membangun rumah tangga anda dikemudian hari.
Satu lagi yang ingin saya share di poin ini. Anda tahu apa beda The Boy dengan The Man ?
“The Boy comes home cause he need his mommy for giving him some money. The Man comes home cause he knew that he cares of his mommy.”
5.    Tetap di Pekerjaan yang Tidak Mengajarkanmu Apa-apa
Pernah membaca cerita tentang persahabatan antara Ayam dan Elang ? Pekerjaan yang terasa nyaman dan tanpa tuntutan tidak akan membuat anda belajar apa-apa. Menjebak anda dalam sebuah kenyamanan semu yang sepertinya enak, padahal lambat laun kreativitas anda akan tergerus karena tidak terbiasa dengan berbagai macam tantangan yang baru. Hal ini mungkin akan membuat senang anda di hari ini, tapi di kemudian hari ketika kreativitas anda sudah tidak terlatih lagi? Tidak ada salahnya pergi mencari pekerjaan baru yang akan mengajarkan anda banyak hal. Sebelum keadaan membuat anda terlalu nyaman tanpa belajar apa-apa.
6.    Ikut-ikutan Trend
Anda boleh meyadari tren apa saja yang berkembang hari ini, tapi jangan pernah terlalu fokus untuk mengikuti suatu tren tersendiri. Jika anda anda menghabiskan sebagian besar waktu anda hanya untuk mengikuti tren tertentu saja, kapan anda akan fokus untuk menciptakan tren anda sendiri?
Ingat! Mereka yang sukseslah yang menciptakan tren itu, bukan para pengikutnya.
7.    Selesai Belajar
Kita tahu, kita sudah muak dengan program 12 tahun wajib belajar + 4 tahun kuliah (itupun kalau tidak ngaret). Sudah saatnya kita menutup buku pelajaran dan fokus bekerja untuk mencari uang. Tapi apakah itu benar?
Mereka yang sukses tidak pernah berhenti belajar dan belajar tidak harus di bangku kelas. Dunia ini penuh permasalahan yang sangat menarik untuk dipelajari jika kita mampu memahaminya.
Ingat, wajib belajar bukan hanya 12 tahun + 4 tahun kuliah. Wajib belajar adalah seumur hidup!
Manfaatkan sebaik mungkin usia 20 Tahunan anda, karena apapun keputusan yang anda ambil hari ini, akan berdampak jauh ke masa depan anda,
“Age is just number, Young is forever and Mature is character” – Self Quote
Inspired by EliteDaily



22 Des 2013

Download Materi Karakter Pemuda Islam

Download materi ppt karakter pemuda islam di sini


17 Des 2013

Fenomena tentang Masa Depan

#Fenomena

Ibu : Pak, mengapa bapak lebih bersemangat menyekolahkan anak kita ke lembaga bimbingan belajar fisika, matematika, dan bahasa inggris dibandingkan dengan mengkursuskannya ke majelis baca tulis al quran?

Bapak : Sudah jelas, ayah yang baik tentu menginginkan masa depan terbaik untuk anaknya, agar kelak dia mendapatkan pekerjaan yang baik, tempat tinggal yang baik dan hidup mapan.

Ibu : o...masa depan. Berapa lama kira-kira masa depan yang hidup mapan itu akan berlangsung?

Bapak : Ya tentu sampai tua, sekitar sampai umur 63 atau 70 tahun.

Ibu : Setelah itu akan kemana?

Bapak : Akan meninggal, ke alam kubur terlebih dahulu sebelum ke alam akhirat.

Ibu : Berapa lama di akhirat?

Bapak : Selama-lamanya.

Ibu : Pak, kira-kira lebih masa depan mana, yang 70 tahun hidup di dunia atau masa yang selama-lamanya di akhirat?

(Sang bapak tertegun menelan ludah sambil berpikir keras menggunakan logika kemudian berkata)

Bapak : Bu, cepat panggilkan pak ustadz agar mengajari anak kita baca tulis al quran. Jangan sampai kita tertipu dengan masa depan semu yang hanya sementara ini. Usahakan anak kita nanti bisa mengamalkan one day one juz agar masa depannya yang sesungguhnya benar-benar cerah dan penuh keridhoaan Allah SWT.

-------------------------->>>-------------------------

Masa depan itu bukanlah masa setelah lulus kuliah atau masa saat sudah dapat pekerjaan mapan, masa depan hakiki ialah masa setelah kematian, dimana harta yang dengan jerih payah kita kumpulkan akan menjadi tak berarti sedikit pun.

Kerja bolehlah kerja, bahkan tak sedikit yang telah benar meniatkannya dengan ibadah. Namun tak ada salahnya kita instrospeksi, apakah pekerjaan kita telah barokah? 

Bagaimanakah pekerjaan kita dikatakan barokah?

(yakni) tatkala ia tidak membuat kita lalai dari segala perintah-Nya dan justru semakin mendekatkan kita untuk senantiasa mudah melakukan ibadah kepada-Nya.

#Fenomena



Hidup itu Cuma Buat Cari Duit (?)

Hidup itu bukan sekedar buat cari duit, tapi mencari ladang amal sholih yang abadi. Dan ladang amal sholih itu ialah memberi ilmu yang bermanfaat dan mendidik anak sholih.

Seorang cerdas haruslah menjadi pendidik, 
Jangan sampai mereka yang cerdas terperangkap dlm rutinitas dunia kerja sehingga hilanglah potensi kemanfaatannya utk ummat.



Tentang Qana'ah

Tiga fase kehidupan yang sepatutnya menjadi renungan.

1. Waktu muda.
Memiliki waktu dan kemampuan, Tetapi tdk punya kekayaan

2. Waktu bekerja.
Memiliki kekayaan dan kemampuan, Akan tetapi tdk punya waktu

3. Waktu tua.
Memiliki kekayaan dan waktu, Akan tetapi tdk punya kemampuan

inilah kehidupan, ketika kehidupan memberikan sesuatu kepadamu, dia akan mengambil sesuatu yg lain darimu.

Selalu dan selalu kita meyakini bahwa kehidupan orang lain selalu lebih baik dari kehidupan kita. 

Dan orang lain?
Selalu melihat kehidupan kita lebih baik. Semua selalu seperti itu.

Mengapa?
Karena kita kehilangan sesuatu yg sangat penting dalam kehidupan kita.
Ia adalah Qana'ah yaitu menerima segala keadaan dengan mengharap penuh ridho dari-Nya.





Belajar dari Matahari

Setelah cukup lama tak bersua dengan dunia kampus karena menjalani dunia pasca kampus yang cukup melelahkan dan menyita banyak waktu, tenaga dan pikiran, sore ini senang sekali dipertemukan dengan rekan-rekan mahasiswa baru jurusan fisika yang bersemangat antusias dalam belajar agama. 

Kemudian bertanya salah seorang diantaranya, "Mas apa ndak capek dengan agenda pekanan yang begitu padat?"

Sambil tersenyum ringan, ku katakan "Lihatlah di luar sana, matahari yang tak pernah dijanjikan surga saja dia selalu bergerak menyinari bumi untuk membawa kemanfaatan. Lantas apakah pantas kita masih bisa berdiam diri saja padahal Allah telah menjanjikan surga bagi siapa saja yang terus bergerak untuk memberikan inspirasi dan manfaat untuk orang lain?"

Rabb, bantulah kami untuk saling mencintai karenaMu, dan kelak bila Engkau berkenan menginjakkan kakiku di surgaMu, pertemukan aku dengan mereka.

8 Des 2013

Download Ukhuwah Islamiyah

Ukhuwah, kata yang begitu mudah terucap, namun terkadang sulit diterapkan.


Sudah sampai di mana level ukhuwah kita?
Ukhuwah for beginner : Ta'aruf (saling mengenal) 
Intermediate ukhuwah : Tafahum (saling memahami) 
Advance ukhuwah : Ta'awun (saling menolong) 
Profesional ukhuwah : Takaful (saling menanggung) 
The Master of ukhuwah : Itsar (mendahulukan saudara)

Download materi power point ukhuwah islamiyah di sini

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India