Mungkin aku bukanlah siapa-siapa diantara kumpulan
para kader dakwah yang hebat itu..
Tapi setidaknya aku bangga menjadi seorang muslim, merasa
bahagia dapat berkumpul dan menjadi bagian dari pelaku kerja-kerja dakwah yang
mulia..
Aku memang tak semengerti dengan mereka yang bisa sempurna
dalam memperjuangkan dakwah..
Yang ku tahu hanyalah …
Dakwah tak akan pernah menuntut kesempurnaan hasil dari
para pelakuya..
Dan aku sangat yakin bahwa dakwah lebih menilai
keseriusan dalam kerja..
Dakwah tak kan pernah menuntut jumlah amanah yang
diemban..
Kader dakwah yang hebat bukanlah dilihat dari seberapa
banyak amanah yang diembannya.
Namun kader dakwah yang luar biasa adalah dia yang
mampu menjaga dan menyeimbangkan amalan yauminya dengan amanah yang dipikulnya,
baik di kala ramai maupun sendiri, baik di kala sehat ataupun sakit.
Jika pun aku kecewa karena dakwah.. dan terlalu sering
aku kecewa karena dakwah..
Aku pun harus tetap tersenyum.
Karena aku bekerja untuk Allah. Karena Hanya untuk Allah
lah Aku Bekerja.. bukan untuk mereka.
Saat tak ada yang menghargai jerih payah kerja
dakwahku.. Allah pasti melihatku. Dan indahnya surga Firdaus itu pasti telah
dipersiapkan untukku.
Saat dakwah telah berubah dari kesenangan menjadi
sebuah kebosanan..
Dan saat semangat yang dulu membara kini telah menjadi
kejenuhan..
Ku harus mengingat bahwa itulah godaan syaithan, yang
selalu membisikkan kefuturan dalam dada umat manusia..
Lelah, kecewa, senang dan gembira adalah kesatuan rasa
dalam dakwah dan kekeluargaan.
Kadang sendiri, dan kadang bersama-sama adalah sebuah
keniscayaan dalam perjuangan..
Nikmatilah, karena setiap tetes peluh dan lelah akan
menjadi saksi di yaumul qiyamah..
Bukanlah kesabaran jika masih berbatas,
Dan bukanlah keikhlasan jika masih kecewa,
Waktu beramal adalah singkat. Maka berdirilah dan
berangkatlah !! kejar amalmu dan pahalamu sebelum ajal menjemputmu..
0 komentar:
Posting Komentar
Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.