10 Feb 2013

Plus Minus Kedudukan LDJ di bawah JMMI, Himpunan, atau Jurusan

Jika kita membicarakan dakwah kampus maka tak akan lepas dengan yang namanya dakwah di jurusan. Karena bagaimanapun juga objek dakwah kampus itu sendiri sejatinya adalah orang-orang yang berada dan beraktivitas di jurusan. Maka dari itu peran serta Lembaga Dakwah Jurusan (LDJ) sangatlah penting dalam menampilkan syiar islam dan mewarnai kehidupan mahasiswa dengan nilai-nilai syar’i. Dalam pelaksanaan berbagai kegiatan dakwahnya, LDJ haruslah mempunyai kedudukan dan power tersendiri agar setiap aktivitasnya mendapatkan dukungan dan respon yang baik dari objek dakwahnya. Maka dari itu diperlukan suatu bargaining position yang menguntungkan dalam hal status dan kedudukan sebuah LDJ di jurusan.
Sebelum kita menelaah lebih dalam lagi, perlu kita ketahui bahwa kondisi LDJ ITS satu dengan yang lain adalah tidak sama. Perbedaan yang ada adalah meliputi ketersediaan SDM, kultur warga jurusan terhadap kegiatan keislaman, dukungan pihak birokrasi/jurusan, dll. Melihat fakta tersebut, maka perlakuan ataupun manajemen pelaksanaan LDJ haruslah dilakukan sesuai dengan kondisi masing-masing. Intinya, perlakuan tidak bisa dipukul rata.
            Sebuah fakta lain yang didapat dari pernyataan beberapa mahasiswa di beberapa jurusan mengatakan bahwa masih ada diantara mahasiswa ITS yang belum mengenal apa itu LDJ. Sebagai contoh ketika saya bertanya kepada salah seorang mahasiswa despro, “Dek, kamu ikutan modes nggak?”, lalu dia menjawab, “Modes itu apaan mas?”. Sebuah jawaban yang sangat menyakitkan bagi saya. Hal tersebut membuktikan bahwa positioning LDJ di jurusan belum mempunyai power, sehingga para mahasiswa jurusan tidak mengenal LDJ-nya. Lalu bagaimana solusinya? Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh pengurus LDJ untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu cara adalah dengan memperjelas dan memperkuat status kedudukan LDJ. Maksudnya seperti apa? Kita lanjutkan penjelasannya.
            Bahwa yang dimaksud status/kedudukan di sini adalah legalisasi LDJ itu sendiri di lingkungan jurusan. Pada dasarnya semua LDJ di ITS memiliki status yang legal, yaitu di bawah JMMI ITS. Mengapa? Karena setiap kegiatan keagamaan islam yang dilaksanakan di jurusan haruslah sepengetahuan dan seizin dari JMMI ITS. JMMI mempunyai hak dan kewajiban untuk mengetahui dan memberikan jaminan keamanan terhadap kegiatan keislaman yang diadakan di jurusan. Namun sesuai dengan pemaparan yang telah disampaikan di atas bahwa kultur dan suasana tiap jurusan yang berbeda, maka sangat dimungkinkan juga terjadi perbedaan status/kedudukan LDJ secara institusi di jurusan masing-masing. Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa macam status/kedudukan LDJ di ITS.
1.      LDJ di bawah JMMI
2.      LDJ di bawah himpunan
3.      LDJ di bawah jurusan
Lantas, opsi mana yang kira-kira sesuai dengan LDJ anda? Mari kita perhatikan profil dari masing-masing status.
Status
Kelebihan
Kekurangan
1.      LDJ di bawah JMMI
·      Lebih independen, bergerak bebas, dan tidak dapat diintervensi oleh organisasi lain yang ada di jurusan
·      Bebas mencari dan mendapatkan massa (warga maupun non warga boleh mengikuti program LDJ)
·      Alur birokrasi lebih sederhana
·      Lebih mudah untuk bersinergi dengan LDJ lain karena tidak terikat dengan aturan himpunan/jurusan
·      Dukungan finansial lemah
·      Tuntutan agar bisa menjadi LDJ mandiri lebih besar karena terbatasnya pengawasan JMMI
2.      LDJ di bawah himpunan
·      Dukungan finansial kuat
·      Memiliki citra yang kuat di pandangan mahasiswa khususnya mahasiswa baru
·      Cenderung lebih mudah dalam mengadakan program dakwah
·      Terikat dengan aturan himpunan sehingga menjadikan LDJ kurang independen
·      Objek dakwah adakalanya menjadi terbatas karena adanya kultur aturan yang mengharuskan bahwa mahasiswa bukan warga tidak diperkenankan mengikuti kegiatan himpunan
·      Alur birokrasi biasaya lebih panjang
3.      LDJ di bawah jurusan
·      Dimungkinkan mendapatkan sokongan finansial langsung dari jurusan
·      Mendapat kemudahan dalam perizinan tempat kegiatan
·      Mendapatkan dukungan dari dosen-dosen jurusan
·      Kedudukannya setara dengan himpunan
·      Terikat dengan aturan dan instruksi jurusan
·      Alur birokrasi administrasi lebih panjang
·      Objek dakwahnya cenderung terbatasi karena biasanya ada arahan untuk negosiasi dengan himpunan

Keterangan di atas adalah sedikit informasi yang dapat kita terima untuk memberikan gambaran positif dan negatif kedudukan LDJ di ITS. Pada tataran aplikasinya, pastilah terdapat banyak lagi informasi yang tidak tercantum pada keterangan di atas karena pengaruh perbedaan kebijakan dan dinamisasi keorganisasian di ITS. Maka hal terpenting yang harus menjadi titik tekan para punggawa LDJ ITS ke depan adalah, sejauh mana LDJ kita dapat bergerak untuk berkontribusi lebih baik, maka disitulah pilihan kita seyogyanya berlabuh. Dan bukan berkutat pada kebingungan pada bahasan “LDJ-ku enaknya masuk himpunan atau enggak ya?”
Tidak semua LDJ yang berada di bawah himpunan itu sukses dan, tidak semua LDJ yang berada bersama JMMI itu lemah finansial. Pada akhirnya, rekan-rekan jurusanlah yang mampu menganalisa kondisi LDJ-nya masing-masing di jurusan. Dan bagaimanapun juga, karena dakwah kampus memiliki sebuah visi dan tujuan yang sama, entah berada bersama JMMI, bersama himpunan, ataupun bersama birokrasi jurusan, sudah selayaknya bahkan menjadi suatu kewajiban diantara lembaga-lembaga dakwah di kampus ITS untuk tetap dapat bersatu menjunjung kebersamaan yang bernafaskan islam, mewjudkan sinergisasi dan akselerasi demi mewujudkan kampus ITS madani.

0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India