22 Agu 2015

Untain Hikmah dari Dr. Aidh Al Qarni, "Kita bukanlah penduduk asli bumi!"

  
Kita tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi. Juga tak bisa menggariskan masa depan. Lalu mengapa membunuh diri dengan penyesalan atas apa yang sudah tak bisa diubah?

Hidup itu singkat, sementara targetnya banyak. Maka tataplah awan dan jangan lihat ke tanah. Kalau merasa jalan sudah semakin sempit, kembalilah kepada Allah yang Maha Mengetahui hal yang ghaib. Lalu, ucapkan alhamdulillah atas apa saja.


Ingatkah,
Kapal Titanic dibuat oleh ratusan orang. Sedangkan kapal nabi Nuh dibuat hanya oleh satu orang. Tapi, Titanic tenggelam. Sementara kapal Nabi Nuh menyelamatkan umat manusia.
Taufik dan pertolongan hanyalah dari Allah swt, bukan dari usaha manusia.
 

Kita bukanlah penduduk asli bumi. Asal kita adalah surga, tempat dimana orang tua kita, Adam, tinggal pertama kali. Kita tinggal di bumi hanyalah untuk sementara. Untuk mengikuti ujian lalu segera kembali kehadirat-Nya.
 

Maka berusahalah semampumu, untuk mengejar kafilah orang-orang shalih, yang akan kembali ke tanah air yang sangat luas, tentunya di akhirat sana. Surga tepatnya
Jangan sia-siakan waktumu di planet kecil ini !
 

Perpisahan itu bukanlah karena perjalanan yang jauh.
Bukan pula karena ditinggal orang tercinta.
Bahkan, kematian pun bukanlah perpisahan, sebab kita akan bertemu kembali di akhirat.
Perpisahan adalah ketika satu diantara kita masuk surga, sedang yang lainnya terjerembab ke dalam neraka. 


Semoga Allah menjadikan aku dan kita semua menjadi penghuni surga-Nya.
Allahumma Aamin.
 

*Disadur dari nasihat الشيخ عائض القرني dengan perubahan kata seperlunya*

0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India