23 Jul 2015

Nasehat Syekh Al-Utsaimin untuk yang Mengklaim Diri "Salafi"


Dalam program acara liqa`aat bab al maftuh yang ditranskrip oleh situs islamweb.com lalu diunggah ke situs shamela.com terdapat fatwa suara Syekh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin dan nasehat beliau kepada orang-orang yang mengklaim sebagai salafi.

Makna salafiyyah dan hukum melabeli diri dengannya
معنى (السلفية) وحكم الانتساب إليها

السؤال
 فضيلة الشيخ جزاكم الله خيراً: نريد أن نعرف ما هي السلفية كمنهج، وهل لنا أن ننتسب إليها؟ وهل لنا أن ننكر على من لا ينتسب إليها، أو ينكر على كلمة سلفي أو غير ذلك؟

الجواب
 السلفية : هي اتباع منهج النبي صلى الله عليه وسلم وأصحابه؛ لأنهم هم الذين سلفونا وتقدموا علينا، فاتباعهم هو السلفية.
وأما اتخاذ السلفية كمنهج خاص ينفرد به الإنسان ويضلل من خالفه من المسلمين ولو كانوا على حق، واتخاذ السلفية كمنهجٍ حزبي فلا شك أن هذا خلاف السلفية ، فـ السلف كلهم يدعون إلى الاتفاق والالتئام حول سنة الرسول صلى الله عليه وسلم ولا يضللون من خالفهم عن تأويل، اللهم إلا في العقائد، فإنهم يرون أن من خالفهم فيها فهو ضال، أما في المسائل العملية فإنهم يخففون فيها كثيراً.
لكن بعض من انتهج السلفية في عصرنا هذا صار يضلل كل من خالفه ولو كان الحق معه، واتخذها بعضهم منهجاً حزبياً كمنهج الأحزاب الأخرى التي تنتسب إلى دين الإسلام، وهذا هو الذي يُنكر ولا يمكن إقراره، ويقال: انظروا إلى مذهب السلف الصالح ماذا كانوا يفعلون! انظروا طريقتهم وفي سعة صدورهم في الخلاف الذي يُسوغ فيه الاجتهاد، حتى إنهم كانوا يختلفون في مسائل كبيرة، وفي مسائل عقدية، وعملية، فتجد بعضهم مثلاً يُنكر أن الرسول صلى الله عليه وسلم رأى ربه، وبعضهم يقول: بلى، وترى بعضهم يقول: إن التي توزن يوم القيامة هي الأعمال، وبعضهم يرى أن صحائف الأعمال هي التي توزن، وتراهم أيضاً في مسائل الفقه يختلفون كثيراً، في النكاح، والفرائض، والبيوع، وغيرها، ومع ذلك لا يضلل بعضهم بعضاً.
فـ السلفية بمعنى أن تكون حزباً خاصاً له مميزاته ويضلل أفراده من سواهم فهؤلاء ليسوا من السلفية في شيء.
وأما السلفية اتباع منهج السلف عقيدة وقولاً وعملاً وائتلافاً واختلافاً واتفاقاً وتراحماً وتواداً، كما قال النبي صلى الله عليه وسلم: ( مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد الواحد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر ) فهذه هي السلفية الحقة.

Tanya:
        Wahai Syekh yang terhormat, semoga Allah membalas anda dengan kebaikan. Kami ingin mengetahui apa itu salafiyyah sebagai sebuah manhaj, apakah kami boleh melabeli diri dengannya? Apakah kami boleh menyalahkan orang yang tidak melabaeli diri dengannya, ataukah malah kata salasfi itu sendiri yang disalahkan, atau ada pandangan lain?

Jawab:
As-Salafiyyah adalah mengikuti manhaj Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat beliau dimana mereka adalah pendahulu kita yang baik, merekalah yang mendahului kita dan mengikuti mereka itulah disebut salafiyyah.

Adapun menjadikan salafiyyah sebagai sebuah manhaj eksklusif yang digunakan seseorang untuk memvonis sesat siapa saja yang berbeda pandangan dengannya meski mereka itu benar, serta menjadikan salafiyyah sebagai sebuah manhaj hizbi (kelompok) maka tidak diragukan ini menyelisihi salafiyyah itu sendiri. Semua salaf menyerukan kesepakatan dan kerukunan di seputar sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan tidak menganggap sesat siapa yang menyelisihi mereka karena adanya beda penafsiran. Kecuali dalam masalah akidah dimana mereka menganggap siapa yang menyelisihi mereka berarti sesat. Sedangkan dalam masalah ilmiyyah maka mereka lebih banyak member keringanan.

Namun, sebagian orang yang menisbahkan diri kepada salafi di masa kita ini sering menyesatkan setiap yang berbeda pandangan dengannya meski kebenaran ada padanya. Sebagian mereka menjadikan salafiyyah ini sebagai manhaj hizbi (sectarian) sebagaimana sekte-sekte lain yang menisbahkan diri kepada agama Islam. Inilah yang harus disalahkan dan tak mungkin diterima.

Dikatakan, lihatlah madzhab salafus shalih dan apa yang mereka lakukan. Lihat bagaimana cara mereka dan kelapangan dada mereka dalam menyikapi perbedaan yang memang dibolehkan untuk berijtihad, bahkan mereka biasa berselisih untuk sebuah masalah yang besar dan juga masalah akidah serta masalah amaliyyah. Anda akan dapati ada sebagian mereka yang mengingkari kalau Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat Tuhannya lalu ada sebagian lain yang mengatakan justru beliau melihat-Nya.

Ada pula sebagian mereka yang mengatakan nanti yang ditimbang di hari kiamat adalah amalan sedang sebagian lain menyatakan yang ditimbang itu adalah lembar catatan amal.

Anda bisa lihat dalam masalah fikih mereka sering berselisih, seperti dalam masalah nikah, hukum waris, jual beli dan lain-lain. Meski demikian mereka tidak saling memvonis sesat satu sama lain.

Maka, salafiyyah dalam arti hizb (kelompok) tertentu yang punya cirri khas yang mana oknum-oknumnya memvonis sesat orang di luar mereka bukanlah salafiyyah dalam hal apapun. Yang dinamakan salafi adalah yang mengikuti manhaj salaf dalam hal akidah baik ucapan maupun perbuatan, sikap saat bersepakat maupun berbeda pendapat, sikap saling menyayangi dan mencintai sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Perumpamaan orang-orang yang beriman itu dalam hal saling mencintai, saling menyayangi dan saling empati sesama mereka bagaikan satu tubuh yang bila ada satu anggota tubuh itu merasakan sakit maka seluruh tubuhpun merasakan demam dan tak dapat tidur.”

Inilah salafi sejati.

Selesai dari Liqa`aat bab Al-Maftuh 57/15.

Disadur dari blog pribadi ustadz Anshari Taslim, Lc

0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India