28 Jun 2015

Perkara Tidur Saat Berpuasa



Tidur itu perkara mubah (boleh), dan bukan merupakan ritual ibadah. Maka sebagaimana perkara mubah yang lain, tidur dapat bernilai ibadah jika diniatkan sebagai sarana penunjang ibadah. Misal seseorang tidur karena khawatir tergoda untuk berbuka sebelum waktunya, atau tidur untuk istirahat agar tubuh kuat dalam beribadah.

Sehingga, tidak setiap tidur seorang yang berpuasa itu bernilai ibadah. Contohnya adalah tidur karena malas, atau tidur karena kekenyangan setelah berbuka atau sahur. Tidur yang seperti itu tentu tidak bernilai ibadah, bahkan bisa jadi termasuk tidur yang tercela. Maka hendaknya seseorang menjadikan bulan Ramadhan sebagai kesempatan baik untuk memperbanyak amalan kebaikan, bukan bermalas-malasan. Jikalau harus tidur, maka tata niat dulu supaya tidurnya tak sia-sia. Ibarat kata totalitas perjuangan seorang muslim ya di bulan Ramadhan ini. 

H + 10 Ramadhan. Sudah banyak yg berguguran. Tarawih dan tadarus sudah mulai sepi. Bahkan untuk ambil buka puasa gratis di masjid pun sudah tak perlu lama mengantri. 

Sekali lagi, ayo! Ini Ramadhan!

Jika ingin agar mendapat kemapanan dunia saja (yg cuma sementara ini) kita rela jauh-jauh kuliah, ngerjakan soal UAS yg susah-susah, dan serta rela kita kerja keras siang malam, lantas kenapa untuk akhirat yg kekal kita enggan berjibaku dan totalitas dalam amal kebaikan?

0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India