28 Jun 2015

Mereka Berjuang Untuk Taat, Kita?




"Hati saya bergetar" usai mendengar cerita bapak ibu yang bekerja di sini yg acapkali mendapat kesulitan setiap hendak melakukan ibadah. Jam kerja yang padat serta resistensi dari para bos mereka membuat mereka kesulitan melakukan sholat dan puasa.

Tak ingin meninggalkan kewajiban agamanya, mereka terkadang dengan terpaksa harus sholat dlm kondisi berbaring (untuk mengelabuhi majikan) padahal mereka mampu berdiri. Ada juga yang sampai mengatakan harus sholat di kamar mandi dgn sembunyi-sembunyi. Dan sampai ada juga yg tanya, "Mas kalau saya sholat subuh, dhuhur, ashar, magrib, isya di jamak jadi satu waktu itu boleh nggak? soalnya jam kerja saya padat." Subhanallah. 

Ada juga yang cerita, "Kadang kami boleh sholat mas, tapi cuma dikasih waktu 3 menit. Ya akhirnya saya wudhu dan sholat itu saya selesaikan dalam 3 menit." Ajiibb, bagaimana bisa membayangkan wudhu dan sholat yg dikerjakan dalam 3 menit??

Tak ketinggalan mereka cerita tentang larangan berpuasa. Kata bos mereka, "ngapain kamu siang-siang kok nggak makan, nanti bisa mati lu!". Katanya puasa bisa bikin lemas, etos kerja menurun dan tak produktif! 

Ingin rasanya diri ini membantu tapi apalah daya tangan tak sampai. Yang cukup membuat salut dan kagum adalah keinginan mereka untuk tetap dapat taat melaksanakan semua kewajiban agama itu, meski memang harus diakui ada beberapa yang menabrak aturan syar'i. Semoga dengan niat dan kesungguhan itu semua ibadah itu diterima dan kekuranganya diampuni oleh Allah SWT.

Yang sedikit aneh ya kita-kita ini. Kerja enak, kuliah enak, banyak waktu luang, tapi giliran sholat dan tilawah quran seringnya dikasih waktu-waktu sisa. Kita kan seringnya nunggu waktu luang dibanding meluangkan waktu. Seringya kita berkata, "Ntar aja deh kalo udah luang aku baca quran" atau "Ntar deh aku sholatnya kalo kerjaan ini udah kelar". Dan itu pun cuma bentar. Sholatnya gesit, tilawah cuma part time, dan sukanya tarawih di mesjid 23 rakaat tapi usai dapat 8 rakaat langsung bablas balik pulang. Hemm...

Semoga ini bisa menjadi pelajaran. Dan Ramadhan yg tinggal 26 hari lagi ini, semoga kita bisa gunakan sebagai momentum untuk lebih memperbaiki diri. Ingin rasanya diri ini segera lulus, kemudian terjun ke dalam peran membangun masyarakat dan mengerjakan sesuatu yang seharusnya telah menjadi kewajiban.

Ingat 5 sebelum 5. 

Sehat sebelum sakit,
muda sebelum tua,
kaya sebelum miskin,
lapang sebelum sempit,
dan hidup sebelum mati.

0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India