Laki-laki sejati adalah dia yang memilih untuk tetap setia kepada satu wanita walaupun disukai oleh banyak wanita..
The University of Hong Kong
Pengalaman study visit dan join research di salah satu kampus terbaik di Asia, Hong Kong University.
Taiwan Flower Farm
Salah satu taman bunga terbesar di Tawan, berlokasi di Taichung City, Central Taiwan
JMMI ITS 2012/2013 Kabinet Syiar Bersahabat
Keluarga besar pengurus harian JMMI ITS masa dakwah 2012/2013. Semoga jalinan ukhuwah dapat terus bertahan hingga akhir hayat.
Hehuan-shan
one of highest mountain in Central Taiwan. Saat menjalani kebersamaan rihlah dan tadabbur alam bersama keluarga besar Formmit Taiwan. Really great experience !!
Taipei 101 Tower
Gedung tertinggi dii Taiwan. Pernah dinobatkan sebagai bangunan tertinggi di dunia tahun 2004.
Happy ied Mubarak
Pengalaman pertama sholat idul fitri di negeri Formosa. Serta pengalaman pertama mendapat amanah untuk menjadi imam dan khotib di depan jamaah kaum muslimin Indonesia di Taiwan
Ice mountain, Taichung City, Taiwan
Saat rehat sejenak di tengah perjalanan rihlah dan tadabbur alama bersama Formmit Taiwan. Taichung, 6 Rabiul Akhir 1437 bertepatan dengan 16 Januari 2016.
Yangmingshan National Park
It’s the flower blossoming season of sakura (cherry blossom), azalea, camellia, wild peony, peach blossoms and many more, covering Yangmingshan National Park with picturesque sceneries
Syukuran Wisudawan JMMI
Barakallah kepada alumni JMMI ITS dan segenap keluarga besar dakwah kampus ITS yang telah meramungkan studinya di wisuda 106 ITS. Semoga bisa berkontribusi dan bermanfaat bagi ummat.
Santri SDM IPTEK Angkatan II
Rekan-rekan santri pesantren mahasiswa SDM IPTEK pada outbond dan training, Pacet Mojokerto.
30 Apr 2014
Lelaki Sejati
Laki-laki sejati adalah dia yang memilih untuk tetap setia kepada satu wanita walaupun disukai oleh banyak wanita..
28 Apr 2014
Jika Kau Tak Mampu Taat
24 Apr 2014
Taujih Hikmah Pasca Peperangan (Badar) : Tak Perlu Ujub
Nabi Shollallahu'alaihi wasallam pun bermusyawarah dan meminta pendapat para sahabat. Nabi Shollallahu'alaihi wasallam meminta pendapat sahabat Abu Bakar r.a dan sahabat Abu Bakar memberikan pendapat: mereka ini sepupu-sepupu kita, saudara-saudara kita dan keluarga-keluarga kita. Sebaiknya mereka dibebaskan dengan tebusan. Bukan semata-mata karena kasihan pada mereka, tapi karena kita ingin mempunyai uang. Dana yang diperoleh bisa memperkuat pasukan kita, membeli senjata sehingga kaum muslimin menjadi lebih kuat lalu kita doakan mereka para tawanan agar memperoleh hidayah dan masuk islam. Demikian pendapat Abu Bakar.
Kemudian Nabi Shollallahu'alaihi wasallam bertanya kepada Umar bin Khattab r.a. Maka Umar berpendapat : Demi Allah pendapatku tidaklah sama dengan pendapat Abu Bakar. Umar meminta pada Nabi 'Ya Rasul, berikan mandat kepadaku untuk membunuh mereka, dan beri mandat kepada Ali untuk membunuh Aqil (saudaranya sendiri), supaya orang-orang musyrik itu jera dan tidak menuntut dan memerangi kita lagi.
Namun Nabi Shollallahu'alaihi wasallam kala itu lebih cenderung kepada pendapat Abu Bakar, dan pendapat itu pun akhirnya dilaksanakan. Tawanan yang kaya membayar sekitar ribuan dinar, tawanan miskin diwajibkan mengajar anak-anak muslim membaca dan menulis.
Akan tetapi setelah Nabi Shollallahu'alaihi wasallam melaksanakan pendapat Abu Bakar ini, keesokan harinya, ketika Umar r.a bertamu ke rumah Nabi Shollallahu'alaihi wasallam, beliau menjumpai Nabi Shollallahu'alaihi wasallam dan sahabat Abu Bakar r.a dalam keadaan menangis. Sahabat Umar pu kaget dan bertanya, "Kenapa anda berdua menangis?" Sahabat Umar pun terus bertanya kenapa mereka berdua menangis. Nabi Shollallahu'alaihi wasallam menjawab, "Baru saja turun ayat Al Quran dalam surat Al Anfal terkait tawanan perang. Dan di dalam ayat itu diterangkan bahwa Allah membenarkan sikap dan pendapat Umar r.a. Diterangkan seperti itu, semakin keraslah tangisan Umar. Tapi sahabat Umar ini tidak merasa sedikitpun dirinya hebat meski pendapatnya dibenarkan wahyu Ilahi. Karena keputusan telah diambil oleh Nabi Shollallahu'alaihi wasallam, pemimpin umat, dan sahabat Umar r.a sami'na wa atho'na.
Selamat Berjuang !
Taujih Hikmah Pasca Peperangan (Badar) : Tak Perlu Merasa Paling Berjasa
Kelompok yang pertama ialah para sahabat yang bertugas sebagai pasukan garda depan dalam mengusir musuh. Mereka merasa paling berjasa karena mereka berhasil memecundangi dan mengusir musuh sehingga kalah dan lari tunggang langgang dari medan peperangan.
Kemudian kelompok kedua adalah pasukan yang berada di posisi tengah. Mereka merasa bahwa merekalah yang paling berjasa mengumpulkan sekian banyak ghonimah yang ditinggalkan oleh pasukan kafir Quraisy.
Terakhir adalah kelompok ketiga, mereka ialah pasukan yang ditugaskan khusus untuk menjaga keselamatan Nabi Shollallahu'alaihi wasallam. Kelompok ini merasa merekalah yang paling berjasa karena telah berhasil menjaga Nabi Shollallahu'alaihi wasallam dari serangan musuh. Oleh karenanya merekalah yang paling berhak mendapatkan pembagian ghanimah yang paling banyak.
Ibnu Katsir menyatakan keadaan sahabat saat itu adalah tidak menggambarkan sebuah perilaku akhlaq yang terpuji. Saling berebut dan tidak saling menghormati antara satu dengan lainnya. Kita pahami, peristiwa ini terjadi di antara para sahabat Nabi Shollallahu'alaihi wasallam baik yang muhajirin maupun yang anshor. Kita telah tahu bagaimana besarnya pengorbanan para sahabat muhajirin dan anshor. Namun mereka juga manusia biasa dan ketika diuji dengan adanya ghonimah, mereka juga bisa melakukan kekhilafan. tentu hal yang sama juga bisa menimpa pada generasi dakwah selanjutnya, termasuk kita. Wallahu a'lam.
Selamat berjuang !
Taujih Hikmah Pasca Peperangan (Badar) : Tak ada 100% Menang 100% Kalah
Kisah ini telah menunjukkan 2 keadaan, di satu sisi Madinah berduka karena meninggalnya putri Nabi Shollalhu 'alaihi wasallam, namun di sisi lain Madinah bergembira karena berhasil mengalahkan pasukan kafir Quraisy Mekkah dan membawa ghonimah yang cukup banyak.
Maka sesungguhnya tidak ada kondisi senang 100% hanya karena kemenangan ataupun sedih 100% karena kekalahan. Semua keadaan pasti ada kebaikan yang harus di manage dengan baik agar selalu menjadi hikmah dan inspirasi untuk perjuangan-perjuangan berikutnya!
Selamat berjuang..
22 Apr 2014
Maafkan Kekurangannya
Sabar Ilmu Tingkat Tinggi
Keputusan Sang Pemimpin
Tapi bila keputusannya buruk, lalu banyak yang mengikuti keputusan buruk itu, maka sebanyak itu pula pemimpin itu menanggung dosa.
*urgensi kepemimpinan*
Tugas Seorang Pria (Refleksi)
Walaupun tugas dan amanah kita banyak, jadwal tersusun padat, nampak seperti orang sibuk ... sempatkanlah untuk pulang menemui orang tua kita meski hanya beberapa jam saja.
Wujudkan kasih sayang kita kepada mereka yang dahulu membesarkan dan mendidik kita dan sekarang terlihat semakin lemah tak berdaya..
Sebagaimana kata orang bijak..
Sesungguhnya tugas seorang pria adalah ...
menjadi anak laki-laki yang menjanjikan masa tua yang damai bagi kedua orang tuanya,
menjadi wakil ayah yang melindungi keluarga,
menjadi suami yang memuliakan istri,
menjadi ayah yang menghebatkan anak-anaknya,
menjadi penasihat yang menenteramkan bagi masyarakat,
dan itu semua dilakukannya karena cintanya kepada sang Pencipta.
*Refleksi Diri
Suasana Malam Minggu
Tapi temukanlah seseorang yang berpikir bahwa waktunya akan terbuang jika ia tak bersamamu..
*suasana malam minggu
Yang Sederhana dari Kalimat Tauhid
tanpa kegaduhan, pun tidak dengan keramaian.
ialah dia kesendirian..
Jika memang sesuatu itu adalah takdir-Mu, pasti kan Kau mudahkan..
Jika bukan, pasti ada yang lain yang lebih indah dan lebih baik..
Yang telah Engkau persiapkan..
Hanya kepada Allah lah manusia kembali.
-Terapan sederhana dari makna kalimat tauhid-
Pujian Dari Sebuah Cacian
woles saja..
apapun yang terjadi kami tetap melayani...
Allah Hadiahkan Pelangi
Allah sembunyikan matahari..
Dia datangkan kilat bahkan petir.
Kita menangis dan bertanya-tanya..
Kemana hilangnya sinar (?)
Rupa-rupanya..
Allah hadiahkan kita pelangi..
Ungkapan Kesendirian
Kadangkala Allah beri kita rasa sunyi dan kesendirian,
walaupun ada insan di sekeliling kita
14 Apr 2014
Perbedaan Bid'ah dengan Mashalih Mursalah
- Mengumpulkan ayat-ayat Al Qur’an menjadi satu mushaf demi menjaga keaslian Al Qur’an, karena telah banyak penghapal Al Qur’an yang meninggal dunia, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Khalifah Abu Bakar dan Umar radhiyallahu ‘anhuma.
- Memberi titik dan harakat (garis tanda fathah, kasrah dan dzamma pada huruf-huruf Al Qur’an). Pada zaman Rasulullah dan Khulafaur Rasyidinradhiyallahu ‘anhum, Al Qur’an ditulis tanpa titik dan harakat. Pemberian harakat dan titik baru dilakukan pada masa Tabi’in. Tujuannya adalah untuk menghindari kesalahan baca yang dapat menimbulkan salah pengertian dan penafsiran.
- Membukukan Hadits-hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang telah dilakukan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan ahli Hadits lainnya.
- Menulis buku-buku tafsir Al Qur’an demi menghindari salah penafsiran dan untuk memudahkan masyarakat memahami Al Qur’an.
- Membuat buku-buku fiqih sehingga hukum agama dapat diterapkan dengan baik dan mudah. [2])
Definisi Mashalih Mursalah
- Maslahah mu’tabarah (kemaslahatan yang diperhitungkan)
- Maslahah mulghaah (kemaslahatan yang dibatalkan)
- Maslahah mursalah (kemaslahatan yang diabaikan)
No
|
Mashalih Mursalah
|
Bid’ah
|
1
|
Tidak dijumpai di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
|
Tidak dijumpai di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
|
2
|
Tidak memiliki dalil khusus yang secara tegas berkaitan dengannya
|
Tidak memiliki dalil khusus yang secara tegas berkaitan dengannya
|
No
|
Maslahah Mursalah
|
Bid’ah
|
1
|
Bisa bertambah dan berkurang atau bahkan ditinggalkan sesuai dengan kebutuhan, karena ia sekedar sarana & bukan tujuan hakiki, alias bukan ibadah yang berdiri sendiri.
|
Bersifat paten dan dipertahankan hingga tidak bertambah atau berkurang, karena iamerupakan tujuan hakiki alias ibadah yang berdiri sendiri dan bukan sarana.
|
2
|
Sebab-sebabnya belum ada di zaman Nabi; atau sudah ada tapi ada penghalangnya
|
Sebab-sebabnya sudah ada di zaman Nabi dan tidak ada penghalangnya.
|
3
|
Tidak mengandung unsur memberatkan, karena tujuan dasarnya ialah mencari kemaslahatan.
|
Mengandung unsur memberatkan, karena tujuannya dasarnya untuk berlebihan dalam beribadah.
|
4
|
Selaras dengan misi syari’at (maqashidus syari’ah)
|
Tidak selaras dengan misi syari’at, bahkan cenderung merusaknya [7]).
|
1. Pembukuan Al Qur’an dalam satu Mushaf
2. Pemberian titik dan harakat pada huruf-huruf Al Qur’an
3. Membukukan hadits-hadits Nabi
4. Penggunaan mikrofon di masjid-masjid
- Pertama: karena mikrofon hanyalah sarana untuk memperluas jangkauan adzan, ceramah, dan sebagainya; dan alasan ini didukung oleh syari’at. Buktinya ialah disunnahkannya memilih muadzin yang bersuara lantang. Ini jelas menunjukkan bahwa ia sekedar sarana dan bukan ibadah yang berdiri sendiri. Artinya tidak ada seorang pun yang meyakini bahwa dengan menggunakan mikrofon pahalanya akan bertambah. Begitu pula kalau sekali waktu mikrofon itu ngadat, aktivitas tetap berjalan tanpa kurang suatu apa, karena ia tak lebih dari sekedar alat.
- Kedua: alat seperti ini belum ada di zaman Rasulullah, karenanya keberadaannya sekarang bukanlah bid’ah secara syar’i.
- Ketiga: ia bertujuan mempermudah, bukan memberatkan.
5. Berangkat haji dengan pesawat terbang
- Menjaga dien (agama).
- Menjaga jiwa.
- 3. Menjaga akal.
- Menjaga keturunan.
- Menjaga harta. Ada pula yang menambahnya dengan:
- Menjaga kehormatan.