Siapakah yang menciptakan Allah?
Mungkin pertanyaan tersebut kadang terdengar oleh kita yang sehari-hari bergaul dengan beragamnya kondisi masyarakat agamis yang beragam kadar kepahamannya tentang agama.
Sebelum menjawab pertanyaan ini, ini ibarat ada pertanyaan
dengan logika serupa seperti ini: Mengapa ular kok tidak punya dua kaki,
dua sayap, bulu dan dapat terbang seperti burung? Jawabannya: karena
kalau ular punya ciri seperti burung, dia tidak dinamakan ular, tapi ya
burung.
Mengapa kursi dan meja kok tidak bisa berbicara seperti pembuatnya,
tidak punya otak, tidak punya keahlian membuat sesuatu seperti manusia?
Jawabannya: ya karena kalau dia punya ciri dan sifat seperti manusia,
maka dia bukan meja atau bukan kursi, tapi makhluk lain, atau mungkin
malah dipanggil manusia.
Mengapa pisang kok tidak punya rasa, warna, bau, bentuk dan kesamaan dengan Pizza? Jawabannya: ya karena kalau pisang seperti itu berarti bukan pisang, tapi ya Pizza.
Sama, siapa yg menciptakan Allah atau Tuhan yang Maha Pencipta?
Jawabannya: kalau Tuhan itu diciptakan maka dia tidak disebut Tuhan,
tapi makhluk. Tuhan itu ya yang Maha Pencipta dan tidak diciptakan,
abadi, dan Maha Segalanya. Itulah konsep Tuhan.
Jika seseorang berpikir siapakah yang menciptakan Tuhan Yang Maha
Pencipta, maka logika berpikirnya yang keliru, karena ini menyamakan
Tuhan dengan bukan-Tuhan, menyamakan Pencipta dengan yang diciptakan,
dan sebagainya. Ini sama saja dengan logika berpikir keliru: mengapa
ular kok tidak punya organ tubuh yang sama persis seperti burung,
mengapa meja dan kursi kok tidak punya kemampuan seperti manusia yang
membuatnya, kenapa pisang kok tidak seperti Pizza…?
Mudah kan? beragama itu mudah. Jangan dibuat sulit yaakkk
disadur dari hidayatullah dgn sedikit editing,
18 Mar 2014
Sanggahan Sederhana untuk Pertanyaan : Siapakah yang Menciptakan Allah?
Selasa, Maret 18, 2014
Unknown
No comments
0 komentar:
Posting Komentar
Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.