1 Agu 2011

Kamuflase Ramadhan

“Mohon maaf atas segala khilaf”
Ya, kurang lebih sms seperti itu yang masuk ke HP saya akhir-akhir ini. Tak heran karena memang tak lama lagi bulan Ramadhan akan kembali menghiasi hari-hari kaum muslimin di seluruh dunia. Semua orang yang berikrar sebagai muslim tentulah tahu keunggulan bulan suci Ramadhan karena memang keutamaannya senantiasa diucapkan dan dikabarkan para penceramah di masjid-masjid. Jika kita merenung, mengapa makna dari bulan Ramadhan begitu besar dan mendalam seakan menjadi titik tumpu setiap umat atas sejuta harapan untuk kehidupan yang lebih baik pasca Ramadhan. Tidak heran, jika muara Ramadhan yang ditandai dengan “Idul Fitri” dijadikan sebagai hari kemenangan setiap umat yang menunaikannya.
Bulan Ramadhan memang sangat luar biasa dalam menuntun manusia kembali ke dalam jalan Tuhannya. Bagaimana tidak, dapat kita saksikan fakta di sekitar kita bahwa banyak sekali fenomena yang khusus terjadi pada bulan suci ini, misalnya penuhnya jamaah sholat subuh di masjid-masjid yang biasanya sepi dari aktivitas sholat fardhu.
Sebelum berlanjut ke pembahasan selanjutnya, mari kita simak kebiasaan Rasul SAW dan para sahabat ketika bulan Ramadhan. Dahulu, Rasul SAW dan para sahabat senantiasa menyibukkan diri dalam beribadah. Di siang hari beliau tetap semangat beraktivitas dakwah dan di malam hari menyibukkan diri dalam sholat malam serta I’tikaf. Sekarang mari kita lihat fenomena umat islam saat ini, khususnya para pemuda. Di siang hari kebanyakan mereka mengurangi aktivitas dengan alas an berpuasa, kemudian bermalas-malasan. Di siang hari mereka memilih tidur siang dengan dalih tidur siang adalah ibadah. Memang benar, namun jika tidur siangnya orang berpuasa saja adalah ibadah lalu bias dibayangkan bila waktu tidur siang tersebut dilakukan untuk beramal sholih, tentu akan lebih berpahala besar. Sedangkan di sore hari, apa yang mereka lakukan? Mereka membuat daftar list masjid-masjid yang menyediakan buka puasa gratis nan dengan menu makanan yang di atas rata-rata. Manusiawi memang, namun kapan waktu yang disediakan untuk tilawah? Untuk sholat duha? Untuk membaca buku-buku islami?
Saudaraku sekalian, jangan sampai bulan suci Ramadhan yang benar-benar suci ini kita sambut dengan kesunngguhan ibadah kita yang hanya semu belaka, yang hanya bersemangat beribadah hanya dalam bulan Ramadhan. Ramadhan merupakan bulan latihan, yang artinya kita sebagai seorang muslim harus benar-benar siap menjalankan ibadah seusai Ramadhan. Semua orang mungkin sudah bosan dengan pernyataan ini. Tapi apakah kita pantas merasa muak dengan pernyataan ini sedangkan hal ini memang merupakan sesuatu yang harus kita laksanakan??
Rasa syukur yang tak terhingga kita panjatkan kepada Sang Pencipta alam semesta dan seisinya ini karena berkat kemurahan-Nyalah kita bisa melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan tahun ini. Marilah kita bersama-sama merenungi kembali bagaimana ibadah puasa kita tahun ini. Apakah puasa kita tahun ini lebih baik atau sebaliknya dari tahun-tahun yang telah kita lalui. Yuk, mari bersama berusaha menjadi manusia yang lebih baik!

“Dalam samudera bisa diduga
Dalam hati siapa tahu
Ditunggu segera undangan buka puasa
Pasti bermakna ibadah Ramadhanmu”

1 komentar:

Magetan IT mengatakan...

Mas bro, blog nya kok ndak pernah di update ? ayo semangat ngeblog ya hehehe salam kenal

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India