4 Jun 2011

Perang Badar & Skenario Allah SWT


Perang Badar, merupakan salah satu peristiwa besar dari sekian banyak peristiwa yang dialami oleh Rasullullah SAW bersama para sahabatnya. Disebut sebagai peristiwa besar, karena perang Badar merupakan awal perhelatan senjata dalam kapasitas besar yang dilakukan antara pembela Islam dan musuh Islam. Pada saat itulah Allah SWT membuktikan kepada musuh-musuhNya bahwa kekuatan kebenaran tak akan mampu dikalahkan oleh kebathilan.
Latar Belakang Peperangan
Suatu ketika terdengarlah kabar di kalangan kaum muslimin Madinah bahwa Abu Sufyan beserta kafilah dagangnya, hendak berangkat pulang dari Syam menuju Mekkah. Jalan mudah dan terdekat untuk perjalanan Syam menuju Mekkah harus melewati Madinah. Kesempatan berharga ini dimanfaatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para shahabat untuk merampas barang dagangan mereka. Harta mereka menjadi halal bagi kaum muslimin. Mengapa demikian? Bukankah harta dan darah orang kafir yang tidak bersalah itu haram hukumnya?
Setidaknya ada dua alasan yang menyebabkan harta Orang kafir Quraisy tersebut halal bagi para shahabat:
1. Orang-orang kafir Quraisy statusnya adalah kafir harbi, yaitu orang kafir yang secara terang-terangan memerangi kaum muslimin, mengusir kaum muslimin dari tanah kelahiran mereka di Mekah, dan melarang kaum muslimin untuk memanfaatkan harta mereka sendiri.
2. Tidak ada perjanjian damai antara kaum muslimin dan orang kafir Quraisy yang memerangi kaum muslimin
Dengan alasan inilah, mereka berhak untuk menarik kembali harta yang telah mereka tinggal dan merampas harta orang musyrik.

Kekuatan Kedua Pihak
Rasulullah keluar bersama 314 orang sahabatnya pada suatu malam di bulan Ramadhan dengan membawa 70 ekor unta. Setiap unta ditunggangi secara bergantian oleh dua atau tiga orang. Kaum muslimin tidak mengetahui keberangkatan bala bantuan Quraisy yang keluar dari Mekah dengan tujuan perang. Pada saat itu, Abu Sofyan berhasil lolos menyusuri mata air Badar dengan melewati jalanan panjang menuju Mekah.
Sementara di pihak lain, orang kafir Quraisy ketika mendengar kabar bahwa kafilah dagang Abu Sufyan meminta bantuan, dengan sekonyong-konyong mereka menyiapkan kekuatan mereka sebanyak 1000 personil, 600 baju besi, 100 kuda, dan 700 onta serta dengan persenjataan lengkap. Berangkat dengan penuh kesombongan dan pamer kekuatan di bawah pimpinan Abu Jahal

Kaum Muslimin Menganalisis Informasi
Semua informasi yang diperoleh dari aktivitas intelejen menunjukkan bahwa rombongan kafilah dagang telah selamat dan pasukan orang-orang musyriklah yang kini berada di hadapan mereka. Pasukan Quraisy sekitar 900 hingga 1.000 orang. Di antara mereka terdapat beberapa orang pemuka Quraisy. Jumlah mereka tidak dapat disepelekan. Lalu apakah yang harus dilakukan umat Islam di hadapan informasi-informasi seperti ini?
Demikianlah kedua pasukan semakin berdekatan dan keduanya sama-sama tidak mengetahui apakah yang akan terjadi di balik pertemuan yang menegangkan itu. Itulah latar belakang meletusnya peperangan pertama di dalam sejarah Islam telah Allah swt. susun sedemikan rupa. Sebuah peperangan antara kebenaran dan kebatilan. Allah swt. berfirman, ”Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepada kalian salah satu dari dua kelompok bahwa ia akan menjadi milik kalian. Kalian berharap bahwa kelompok yang tidak memiliki kekuatanlah yang akan menjadi miliki kalian. Dan Allah swt. ingin menegakkan yang haq dengan kalimatnya, dan memusnahkan orang-orang yang kafir. Agar Ia menegakkan yang hak dan memusnahkan kebatilan meskipun orang-orang berhati durjana tidak menyukainya.” (Al-Anfal: 7-8)

Pasukan Malaikat Turun Membantu Kaum Muslimin Saat Peperangan
Allah SWT telah menjanjikan untuk memenangkan kaum muslimin dalam peperangan ini. Banyak sekali keajaiban-keajaiban yang terjadi dalam peperangan ini. Abdullah bin Abbas meriwayatkan bahwa ketika seorang sahabat mengejar dengan gigih seorang musyrik yang ada di depannya, tiba-tiba ia mendengar suara pukulan dan suara penunggang kuda yang menghentakkan kudanya. Lalu sahabta tersebut melihat orang musyrik itu jatuh tewas terkapar dengan keadaan hidung dan wajahnya terluka berat akibat pukulan keras. Hal tersebut ia ceritaka kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Kau benar, itu adalah pertolongan Allah dari langit ketiga.” (H.R.Bukhari dan Muslim)
Singkat cerita, kaum muslimin akhirnya memenangkan peperangan melawan jumlah pasukan yang notabenenya adalah 3 kali lipat jumlah pasukan muslimin. "Dan sungguh Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar padahal kamu dalam keadaan lemah.Karena itu,bertaqwalah kepada Allah agar kamu mensyukurinya"[3:123]

Hikmah Badar Kubra
Tidak Allah jadikan sesuatu perkara itu sesuatu yang mempunyai hikmah.Islam yang ketika itu sedang menapak,sedang mengumpulkan kekuatannya,diuji pula dengan peperangan.Dan Allah mencintai orang yang mencintaiNya.Maka Allah membantu tentera Islam yang difikir secara logiknya,amat mustahil untuk menang dalam keadaan yang serba kekurangan itu. Intinya, SKENARIO ITU HANYALAH MILIK ALLAH. Pertolongan Allah adalah pasti,selagi kamu yakin akan kewujudannya.Dan itulah yang diperoleh, kemenangan.

Wallahu a’lam.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

itu gambarnya koq ada yang bawa senapan (senapan laras panjang)? perang badar tahun berapa, apakah sudah ada senapan?

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India