26 Jan 2014

Tak Mulia dengan Bagusnya Perkataan


*Kisah

Ada seorang ibu yg sedang hamil tua naik ke dalam bus kota. Karena bus penuh, maka sang ibu pun harus rela berdiri (sambil berharap ada seorang baik yg rela berbagi tempat duduk untuk dirinya).

Kemudian ada seorang penumpang anak muda (AM) yg duduk dalam bus umum tsb yg berpenampilan rapi, berparas tampan, bertanya kepada sang ibu.

AM : ibu sedang hamil?
Ibu : ya.. begitulah nak, seperti yg kau lihat.
AM : sudah berapa bulan?
Ibu : sudah hampir sembilan bulan..
AM : o... berarti sebentar lagi melahirkan ya bu?
Ibu : iya nak..
AM : Berat ya bu ?
Ibu : Bukan berat lagi nak, tapi berat banget..
AM : o...ibu ingin anak ibu terlahir menjadi anak yang kuat kan?
Ibu : iya nak, tentu. Semua orang tua berharap demikian..
AM : ibu tentu tahu bahwa anak yang kuat, tentu lahir dari seorang ibu yang kuat pula. ibu masih kuat berdiri kan?
Ibu : (terdiam sambil mata berkaca-kaca)

Seseorang tidak lantas menjadi mulia hanya dengan bagusnya perkataan atau hebatnya penampilan. Seseorang menjadi mulia dengan senangnya ia membantu saudaranya dan relanya ia berkorban untuk orang lain.

Sebaik manusia bukan dia yg menerima sesuatu, tapi dia yang memberi sesuatu.

Jangan ukur kesuksesan dgn banyaknya uang yg diterima, tingginya pangkat yg dijabat dan besarnya popularitas. Sukses itu adalah banyaknya ia memberi manfaat untuk orang lain.



0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India