Seringkali kita lebih percaya sama orang di luar Islam daripada referensi Islam sendiri. Contoh:
- Orang barat berkata, khilafah runtuh tahun 1924 M. Padahal nash menyebutkan dengan jelas Khilafah berumur 30 tahun dan berakhir tahun 41 H.
- Orang barat bilang, puncak keemasan peradaban Islam itu pada zaman Abbasiyah. Padahal dalam hadits jelas disebutkan sebaik2 kurun adalah kurun Rasulullah dan para sahabat, setelah itu kurun tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Yaitu kira2 di masa kenabian, khulafaur rasyidin, dan bani Umayyah. Bani Abbasiyah malah berkembang mu'tazilah dan filsafat. Justru ini sebuah kemunduran.
- Orang-orang yang sering ditonjolkan pada dunia sebagai tokoh Islam adalah para cendekiawan dan ilmuan, bukannya para ulama. Padahal tegaknya Islam sampai sekarang -atas izin Allah- adalah karena para ulamanya, walaupun kita tidak mengesampingkan peran para cendekiawan muslim di bidang masing2. Ketika dikatakan tokoh Islam maka nama yang keluar mestinya Asy Syafi'i, Ibn Taimiyah, Al Ghazali, dan semisalnya, bukan Ibnu Sina, atau Al Farabi yang mana kedua tokoh tersebut telah dikafirkan para ulama.
0 komentar:
Posting Komentar
Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.